Sabtu, 01 Januari 2022

Cara Menentukan T Tabel Untuk Menguji Hipotesa

Cara Menentukan T Tabel - Dalam sebuah penelitian, menguji sebuah hipotesa menjadi langkah yang sangat penting dan menentukan. Untuk membantu menguji hipotesa tersebut, kita bisa membandingkan statistik uji dengan statistik hitung. Statistik uji ditentukan dengan bantuan table distribusi. Kita bisa menggunakan tabel dari distribusi F jika menggunakan statistik dengan uji F. Tabel distribusi T atau T tabel akan diperlukan jika kita melakukan uji T. Cara menentukan T tabel tersebut bisa dilakukan dengan bantuan program Excel ataupun SPSS.

cara mencari t tabel,cara menghitung t tabel secara manual,t tabel lengkap,cara menghitung f tabel,rumus t hitung statistik,cara menghitung t tabel dengan spss,tabel t hitung pdf,nilai t tabel,
Cara Mengetahui Password Twitter Orang Lain
Memahami Probabilitas Pada T Tabel
Dalam melakukan uji T untuk menguji sebuah hipotesa akan ditemui adanya probabilitas. Kita harus terlebih dahulu memahami pengertian dari probabilitas ini sebelum melakukan perhitungan pada tabel uji T dan uji F. Dalam statistika, probabilitas diartikan sebagai taraf signifikansi dan dilambangkan dengan alpha atau α. Terdapat dua jenis probabilitas, yaitu probabilitas satu arah dengan melakukan pengujian yang satu arah juga serta probabilitas dua arah dengan melakukan pengujian yang dua arah juga. 

Contoh yang bisa dilihat dari kedua jenis probabilitas tersebut adalah dalam hipotesis mengenai pengaruh kolesterol terhadap penyakit jantung. Jika hipotesisnya adalah ‘Kolesterol berpengaruh negatif pada penyakit jantung’, maka pengujian yang harus dilakukan adalah satu arah. Tetapi jika hipotesisnya adalah ‘Adanya Pengaruh Kolesterol Terhadap Penyakit Jantung’, maka pengujiannya harus dua arah, karena pengaruh tersebut bisa positif ataupun negatif. Berdasarkan probabilitas tersebut dapat dilakukan pengujian hipotesis melalui cara menghitung T tabel dengan SPSS maupun Excel. 

Contoh Penggunaan Dari T Tabel
Agar cara menentukan T tabel menjadi semakin jelas, ada baiknya kita memperhatikan contoh penggunaannya. Misalnya kita ingin menguji pengaruh besarnya konsumsi makanan yang mengandung kolesterol terhadap terjadinya serangan jantung pada orang-orang dengan umur tertentu. Maka kita akan membuat persamaan regresi dari pengaruh konsumsi kolesterol (X1) serta umur (X2) pada terjadinya serangan jantung (Y). Dalam persamaan tersebut kita menggunakan responden sejumlah 20 orang. Pengujian tersebut dilakukan dengan α=5% dan derajat bebasnya n-k=10-3=7.

Disini kita memiliki dua jenis hipotesis yaitu konsumsi kolesterol berpengaruh positif terhadap terjadinya serangan jantung, sebagai probabilitas satu arah dan pengaruh kolesterol terhadap terjadinya serangan jantung sebagai probabilitas dua arah. Kedua hipotesis ini menggunakan α=5%. Masing-masing hipotesis ini dapat kita uji menggunakan tabel T dengan memasukkan angka-angka yang telah diperoleh dari penelitian yang dilakukan. 

Setelah memasukkan angka-angka tersebut, kita dapat melihat tabel T yang memunculkan beberapa angka pada kolom dan baris. Cara menentukan T tabel dilakukan dengan menarik garis lurus yang terdapat pada nilai signifikansi, kemudian potongkan dengan garis yang ditarik dari nilai df atau degree-of-comparison. Disini kita akan melihat kalau nilai dari hipotesa satu arah akan lebih kecil dari hipotesa dua arah. Dengan diperolehnya nilai tersebut, maka uji terhadap hipotesa dapat disimpulkan.